مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى إِلاَّ حَاتَّ اللهُ عَنْهُ خَطَايَاهُ كَمَا تَحَاتَّ وَرَقُ الشَّجَرِ
"Tidaklah seorang muslim tertimpa satu penyakit kecuali Allah menggugurkan dosa-dosa sebagaimana daun pohon yang berguguran"
Allah tidak melepas ciptaan-Nya begitu saja. Segala bentuk kesusahan yang memberatkan hamba-Nya akan selalu diperingan. Bahkan sebuah musibah yang ditimpakan-Nya sekalipun, akan menjadi jalan yang mudah agar manusia bisa menempuh surga. yakni, dengan cara menggugurkan dosa-dosa hamba yang terkena musibahtersebut seperti dedaunan yang berguguran. Maka sudah selayaknya seorang hamba yang terkena musibah menjadikan musibahnya sebagai cara untuk lebih bisamendekatkan diri pada Allah.
Dengan musibah (dalam hal ini berupa penyakit), manusia mempunyai peluang untuk intropeksi, mengadakan perenungan, serta penyesalan menuju taubat dari segala kesalahan yang pernah dikerjakan semasa sehatnya. Dengan musibah, manusia pun berpeluang untuk semakin merendah diri dan tidak semena-mena dalam ketakaburan. Allah SWT berfirman :
"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat sebelum kamu, kemudian Kami timpa mereka dengan kesengsaraan dan kekurangan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendah diri."
Ibnu Jarir menafsirkan "Kesengsaraan (al-ba'sa')" dalam ayat ini dengan kemelaratan dan kesempitan hidup. Sedangkan "Kekurangan (adh-dhara')", dengan penyakit atau cacat tubuh. Maka penafsiran ini akan memberi pemahaman kepada kita tentang akhir ayat tersebut : "Dengan ditimpa kemelaratan dan penyakit agar dalam kondisi tersebut mereka mau tunduk kepada Allah."
Sahabat Nabi Muhammad Saw, Salman al-Farisi mengatakan : "Bergembiralah engkau, karena sebenarnya sakitnya orang beriman itu akan dijadikan Allah sebagai penebus dosa. Dan menjadikan ia selalu mawas diri. Sedangkan sakit orang yang sesat, seperti keledai yang diikat pemiliknya lalu dilepaskannya, namun si keledai itu tidak paham kenapa ia diikat lalu dilepas kembali. Singkatnya sakit yang diderita orang beriman sebagai intropeksi atas kelalaiannya, sedangkan sakitnya orang sesat menambah kedurhakaannya, karena ia tidak sadar akan kelalaiannya."
Maka dari itu, marilah kita sadari bahwa sesungguhnya sakit itu bukan siksaan melainkan dia akan menggugurkan dosa kita. betapa maha pengampun Allah itu. jadi bagi saudara-saudara kita yang sakit, jangan pernah putus asa!!! Allah selalu melihat kita kog. dia selalu bersama orang-orang yang sabar.....
Semoga kutipan di atas tadi bisa bermanfaat.....amiin
jangan lupa coment yaa!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar